IBCSD bersama Penabulu selenggarakan Stakeholder Dialogue

Rumuskan Rencana Aksi Kolaborasi Untuk Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan

Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) bersama Yayasan Penabulu menyelenggarakan Focused Group Discussion (FGD). Kegiatan ini dilaksanakan pada 29 Agustus 2019 di Hotel JS. Luwansa, Jakarta.  FGD diikuti 17 peserta dari 9 lembaga dan perusahaan. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya mengumpulkan praktik baik dari perusahaan terkait Produksi dan Konsumsi berkelanjutan. Dari praktik baik dilakukan identifikasi untuk mendapatkan usulan terkait Rencana Aksi Kolaborasi untuk Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan.

Dalam FGD tersebut, peserta dipandu untuk menyampaikan situasi dan kondisi di perusahaan terkait implementasi yang ada kaitannya dengan konsumsi dan produksi berkelanjutan. FGD dipandu oleh Dwi Aris Subakti dari Yayasan Penabulu dan arahan dari Budi Santosa serta Ambiya Pietoyo dari IBCSD.

Dari FGD tersebut, diperoleh informasi yang penting untuk menyusun Rencana Aksi Kolaborasi untuk Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan. Beberapa point penting temuan dari FGD tersebut  adalah;

  1. Perusahaan telah berupaya untuk produksi berkelanjutan dengan menggunakan bahasa efisiensi.
  2. Pola produksi berkelanjutan di perusahaan dilaksanakan sebagai betuk business values yang diyakini oleh perusahaan.
  3. Penggunaan bahan baku bersertifikasi atau dari sumber yang bertanggung jawab.
  4. Melakukan inovasi untuk mewujudkan pola produksi yang bertanggung jawab.
  5. Perusahaan telah melakukan zero waste to landfill.
  6. Perusahaan telah melakukan edukasi mengenai sustainable produk kepada konsumen.
  7. Edukasi dan kampanye tentang sustainable produk ataupun isu lingkungan tidak berdampak pada peningkatan penjualan.
  8. Perusahaan telah berupaya untuk mengelola sampah produk mereka yang telah digunakan konsumen (daur ulang kemasan).
  9. Gapmi akan mendorong para anggota-nya untuk menggunakan bahan baku berkelanjutan.
  10. Edukasi kepada konsumen dengan fokus niche market atau konsumen yang potensial seperti tingkat pendidikan, aktif di organisasi dll.
  11. Edukasi ke perusahaan bukan hanya memenuhi demand tapi lebih jauh menciptakan new market.
  12. Membangun rencana advokasi kepada pemerintah untuk regulasi yang lebih mendukung sustainable bisnis practices atau suistainable resources.
  13. Pemanfaatan social media untuk edukasi konsumen tentang sustainability.