Memperkuat suara untuk aksi perubahan iklim berkeadilan koalisi adaptasi

KOPPESDA Sumba Timur Gelar Sosialisasi Program “Memperkuat Suara Untuk Aksi Perubahan Iklim Berkeadilan Koalisi Adaptasi”,  Kamis (9/12/21) di kantor Yayasan KOPPESDA Sumba Timur NTT.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Bapeda Kabupaten Sumba Timur Drh. Yohanes A praing. M. Si,  Dinas Lingkungan Hidup,  Dinas PMD Sumba Timur, Balitbang, Kaprodi Hukum UNKRISWINA, OPD lainnya dan awak media.

Direktur Yayasan KOPPESDA Sumba Timur Deni Karanggu Limu menegaskan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kawasan Timur Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya pesisir dan laut, antara lain perikanan, budidaya rumput laut, sumber garam dan potensi budidaya mutiara. Masyarakat di Provinsi NTT juga memiliki berbagai keunikan budaya dan tradisi lokal. Provinsi kepulauan NTT yang terdiri lebih dari 1.190 pulau kecil dengan garis pantai sekitar 5.700 Km dan luas laut 15.141.733 Ha sangat rentan terhadap perubahan iklim.

“Untuk mewujudkan dan mendorong upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim, diperlukan keterlibatan semua pihak (pemerintah, swasta dan masyarakat sipil), keterlibatan dan partisipasi semua pihak untuk memastikan aksi transisi iklim yang dilakukan berkeadilan dan inklusif”  paparnya.

Lanjut Karanggu Limu,  tujuan kita dalam kualisi adaptasi lingkungan untuk Internalisasi Program, menyamakan persepsi terhadap program di tim pelaksana, memetakan kegiatan-kegiatan berbasis nasional, provinsi dan kabupaten serta menyetujui kerangka kerja.  Menyepakati aktivitas pendukung, indikator, output dan hasil dari kegiatan pendukung Identifikasi potensi dan tantangan.

“Tentunya diharapkan adanya kesepahaman bersama dengan beberapa pihak baik dari Pemerintah, Akademisi, Walhi, Litbang, Media, teman-teman LSM dan masyarakat sipil terlibat dan partisipasi untuk memastikan aksi transisi iklim yang dilakukan berkeadilan dan inklusif” tutur Karanggu Limu.

Kepala Bappeda Sumba Timur, Drs. Yohanes S. Praing, M.Si.,

Kepala Bappeda Kabupaten Sumba Timur,  Drh. Yohanes A Praing, M. Si,  melanturkan tanggapan dan mengharapkan agar LSM ,OPD dan masyarakat sipil dapat mengambil posisi dan peran penting dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan.

Baca Juga :   Pentingnya peran media dalam menyikapi isu perubahan iklim di kabupaten Sumba Timur

“Kita harus belajar dari pengalaman upaya melestarikan lingkungan melalui program penghijauan dan penanaman pohon tahun 2004 saya bekerjasama dengan LSM melakukan penanaman pohon di lokasi lukuwingir dan itu tidak terawat dengan baik, saya mengharapkan agar kita saling menopang menjalin kerja sama yang lebih baik untuk mencapai apa yang kita harapkan bersama” ujarnya.

Lebih lanjut Yohanes Praing menjelaskan, dalam proses pembenahan adaptasi lingkungan hidup kita juga harus membangun sumberdaya manusia agar pelestarian lingkungan dan sumberdaya manusia bisa berjalan seimbang, kalau kita tinjau sumberdaya manusia rata-rata tingkat pendidikan masyarakat kita hari ini hanya mencapai 7,14%.

“Hal ini yang perlu kita benahi karena membangun sumber daya manusia akan mampu menciptakan keterampilan pelestarian lingkungan dan pembangunan yang lebih baik” tutur Yohanes   Praing. *** (Liputan: Deni H Kambanau),-

Sumber: https://suarajarmas.com/memperkuat-suara-untuk-aksi-perubahan-iklim-berkeadilan-koalisi-adaptasi/