Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara Kerja Sama dengan Yayasan Penabulu Foundation Teken MoU
Tidore, InfoPublik – Pemprov Malut melalui Dinas Pertanian terus melakukan terobosan untuk meningkatkan mutu komoditas pertanian melalui Program Gerakan Orientasi Ekspor untuk Rakyat Sejahtera (GOSORA) di Malut.
Hal ini terbukti atas keseriusannya untuk melanjutkan program GOSORA yang bekerja sama dengan Yayasan Penabulu Foundation melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) oleh Pemprov Malut, yang ditandatangani langsung oleh Gubernur KH. Abdul Gani Kasuba, di kantor Gubernur Provinsi Malut, Gosale Puncak Sofifi, Selasa (12/1/2021).
Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba di kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada tim Yayasan Penabulu Foundation yang telah rela hadir untuk melakukan MoU dengan Pemprov Malut di Sofifi. “Tentunya saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim Yayasan Penabulu atas dilakukannya kerja sama ini. Dengan harapan kerja sama ini, akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan petani di Malut,” ucap Gubernur.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Provinsi Malut, M Rizal Ismail dalam keteranganya mengatakan, di tahun 2021 ini akan lebih fokus pada program GOSORA di Malut, dimana GOSORA ini lebih fokus pada tiga komiditas utama yakni Kelapa, Pala dan Cengkeh di Malut.
Menurutnya, untuk melaksanakan program ini tentunya kami Dinas Pertanian tidak melaksanakannya sendiri. Karena itu, di tahun ini kami kembali melakukan kerja sama dengan mitra kami yaitu, Yayasan Penabulu Foundation.
“Yayasan Penabulu Foundation ini bertugas untuk melakukan pendampingan peningkatan dan penguatan sumber daya kelembagaan untuk para petani dan pengembangan sistem informasi teknologi di Malut, dan sementara difokuskan untuk beberapa kabupaten/kota di Malut yang memiliki potensi Pala, Kelapa dan Cengkeh,” katanya.
Beberapa kabupaten tersebut yaitu, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Pulau Morotai, Ternate dan Kota Tidore juga memiliki potensi Pala dan Cengkeh. Sementara untuk dua kabupaten yang tidak masuk yaitu, Kabupaten Halmahera Timur dan Halmahera Tengah, sebab keduanya lebih fokus pada tanaman Pangan, misalnya pengembangan padi sawah, kemudian tanaman holtikultura dan tanaman sayur-sayuran lainnya.
Dikatakannya, sebelum melaksanakan kerja sama ini, Yayasan Penabulu Foundation telah membantu pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian melalui pelatihan tentang sistem jaminan mutu pala dan sistem data IT dengan membangun data DAMAI melalui pelatihan serta membantu membuat peraturan Gubernur terkait dengan program GOSORA di tahun 2020 kemarin, dan bahkan kerja-kerja mereka sudah banyak dan itu sumber anggaran dari mereka sendiri.
“Insyaallah tahun ini kita kembali melanjutkan kerja sama ini dengan sumber dana APBD Malut dan ini akan segera dilaksanakan setelah DPA APBD tahun 2021 ditetapkan. Program GOSORA ini menggunakan integritas program yang menggunakan anggaran APBD sebesar Rp2 miliar dan APBN kurang lebih Rp15 miliar. Selain program GOSORA, tahun ini kita juga akan segera membentuk UPTD Pengolahan Pemasaran dan Hasil Pertanian. Untuk anggarannya dasarnya menggunakan dana dari Badan Layanan Umum (BLU) yang ada di kementeriannya,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan adanya kerja sama ini, kelembagaan petani bisa kuat dan mengalami peningkatan serta kelembagaannya bisa eksis. Selain bisa beraktivitas, itu juga bisa menjadi lembaga bisnis di desa masing masing. “Hal ini karena masih banyak produk kita tidak terkelola dengan baik. Di mana, yang tadinya kelapa hanya bisa jadi kelapa kopra, maka dengan adanya lembaga ini dapat mengelolanya menjadi kelapa putih, sabutnya diolah dan arangnya juga dapat diolah dan itu bisa mendapatkan nilai tambah,” ucapnya.
Karena program GOSORA ini orientasinya ekspor ke luar negeri, tambahnya untuk itu perlunya sertifikasi produk untuk pertanian terutama pala, cengkeh dan kelapa. “Program tersebut merupakan wujud dari visi Gubernur KH Abdul Gani Kasuba dan Wagub M Al Yasin Ali, ‘Maluku Utara Sejahtera 2024’, “ tutupnya. (MC Tidore)