Penerapan Prinsip Pembangunan Keberlanjutan dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah 2021-2025 di 4 Kabupaten Anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari

Distan Maluku Utara – Penabulu Foundation Fokus Kembangkan GOSORA

Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara (Distan Malut) terus melakukan berbagai upaya peningkatan produksi pertanian melalui unit kerjanya. Gerakan Orientasi Ekspor Untuk Rakyat Sejahtera atau lebih familiar dengan program GOSORA ini salah satunya.

Kepala Dinas Pertanian Maluku Utara, M. Rizal Ismain mengemukakan, GOSORA merupakan program guna meningkatkan mutu komoditas pertanian untuk kepentingan ekspor ke negara-negara di Eropa. Fokus utama GOSORA meliputi kelapa, pala dan cengkeh.

“Kita suda MoU dengan Yayasan Penabulu Foundation. Rencananya kita bekerjasama dengan dua pihak yaitu Yayasan Penabulu Foundation dan PT. Alam Sari Inter Buana, tetapi baru terearialisasi itu baru satu (Yayasan Penabulu Foundation), sementara PT. Alam Sari Inter Buana belum,” ujar Rizal, Usai penandatanganan MoU dengan Yayasan Penabulu di Kantor Gubernur Maluku Utara, Selasa, 12 Januari 2021.

Menurut Rizal, efektivitas program dan terobosan tersebut bisa dilihat dari produksi pertanian dalam negeri yang meraih hasil membanggakan. Yayasan Penabulu Foundation bertugas melakukan peningkatan dan penguatan sumber daya kelembagaan kepada para petani.

Tugas lainnya, sambung Rizal, adalah pengembangan sistem informasi teknologi di Maluku Utara yang sementara difokuskan di enam kabupaten/kota yang memiliki potensi pala, kelapa dan cengkeh.

“Enam kabupaten/Kota yang di maksud adalah Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Halmahera Barat, Kepulauan Sula, Pulau Morotai, dan Ternate,” jelas Rizal Usai MOU dengan Yayasan Penabulu di Kantor Gubernur Malut, Selasa (12/01/2020).

“Program GOSORA ini orientasinya ekspor ke luar negri, untuk itu kita perlu disertifikasi produk untuk pertanian terutama pala, cengkeh dan kelapa,” sambungnya.

Direktur Program Penabulu Foundation Nurul Purnamasari menambahkan, akan memanfaat sebaik-baiknya kerjasama tersebut. Apalagi, Yayasan Penabulu Foundation memiliki program yang bertujuan meningkatkan kapasitas petani dan pelaku usaha khususnya di bidang rempah-rempah.

“Yayasan Penabulu Foundation merupakan salah satu LSM bersakala nasional, yang berkantor di Jakarta. Pemberdayaan petani memang fokus kami,” ucapnya. (han/red)

Sumber: https://www.brindonews.com/2021/01/distan-maluku-utara-penabulu-foundation.html

Pemprov Malut – Yayasan Penabulu Foundation Tingkatkan Ekspor Komoditi Perkebunan

Kadis Pertanian Pemprov Maluku Utara, M. Rizal Ismail (Abdul Fatah)

Ternate (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Yayasan Penabulu Foundation, dalam upaya meningkatkan ekspor komoditi hasil perkebunan daerah ini.

“Tentunya dengan MoU ini sebagai maksud dan tujuan untuk melakukan pemantauan, evaluasi, serta meningkatkan transparansi, akuntabilitas pelaksanaan ekspor komoditi perkebunan dan optimalisasi penerimaan pajak daerah di Malut,” kata Kadis Pertanian setempat, M. Rizal Ismail di Ternate, Rabu.

Gubernur Malut KH Abdul Gani Kasuba dan Yayasan Penabulu Foundation di Ternate pada 12 Januari 2021 menandatangani MoU tentang pelaksanaan kegiatan pendukung implementasi program Gerakan Orientasi Ekspor Untuk Rakyat Sejahtera (GOSORA ).

Penandatangan MoU yang berlangsung di ruang Gubernur tersebut dimaksudkan sebagai pedoman bagi kegiatan pemantauan dan evaluasi atas upaya optimalisasi pelaksanaan ekspor komoditi perkebunan di Malut melalui program GOSORA yang difokuskan pada tiga komoditi utama yakni pala, kelapa dan cengkeh.

Terkait dengan hal tersebut, Gubernur menyampaikan terima kasih kepada tim Yayasan Penabulu Foundation yang telah rela hadir melakukan MoU dengan Pemprov Malut di Sofifi, ibu kota Provinsi Malut.

“Tentunya saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim Yayasan Penabulu Foundation atas dilakukannya kerja sama ini. Dengan harapan kerja sama ini, akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan petani di Malut,” ujarnya.

Sumber: https://ambon.antaranews.com/berita/91424/pemprov-malut-yayasan-penabulu-foundation-tingkatkan-ekspor-komoditi-perkebunan

Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara Kerja Sama dengan Yayasan Penabulu Foundation Teken MoU

Tidore, InfoPublik – Pemprov Malut melalui Dinas Pertanian terus melakukan terobosan untuk meningkatkan mutu komoditas pertanian melalui Program Gerakan Orientasi Ekspor untuk Rakyat Sejahtera (GOSORA) di Malut.

Hal ini terbukti atas keseriusannya untuk melanjutkan program GOSORA yang bekerja sama dengan Yayasan Penabulu Foundation melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) oleh Pemprov Malut, yang ditandatangani langsung oleh Gubernur KH. Abdul Gani Kasuba, di kantor Gubernur Provinsi Malut, Gosale Puncak Sofifi, Selasa (12/1/2021).

Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba di kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada tim Yayasan Penabulu Foundation yang telah rela hadir untuk melakukan MoU dengan Pemprov Malut di Sofifi. “Tentunya saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim Yayasan Penabulu atas dilakukannya kerja sama ini. Dengan harapan kerja sama ini, akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan petani di Malut,” ucap Gubernur.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Provinsi Malut, M Rizal Ismail dalam keteranganya mengatakan, di tahun 2021 ini akan lebih fokus pada program GOSORA di Malut, dimana GOSORA ini lebih fokus pada tiga komiditas utama yakni Kelapa, Pala dan Cengkeh di Malut.

Menurutnya, untuk melaksanakan program ini tentunya kami Dinas Pertanian tidak melaksanakannya sendiri. Karena itu, di tahun ini kami kembali melakukan kerja sama dengan mitra kami yaitu, Yayasan Penabulu Foundation.

“Yayasan Penabulu Foundation ini bertugas untuk melakukan pendampingan peningkatan dan penguatan sumber daya kelembagaan untuk para petani dan pengembangan sistem informasi teknologi di Malut, dan sementara difokuskan untuk beberapa kabupaten/kota di Malut yang memiliki potensi Pala, Kelapa dan Cengkeh,” katanya.

Beberapa kabupaten tersebut yaitu, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Pulau Morotai, Ternate dan Kota Tidore juga memiliki potensi Pala dan Cengkeh. Sementara untuk dua kabupaten yang tidak masuk yaitu, Kabupaten Halmahera Timur dan Halmahera Tengah, sebab keduanya lebih fokus pada tanaman Pangan, misalnya pengembangan padi sawah, kemudian tanaman holtikultura dan tanaman sayur-sayuran lainnya.

Dikatakannya, sebelum melaksanakan kerja sama ini, Yayasan Penabulu Foundation telah membantu pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian melalui pelatihan tentang sistem jaminan mutu pala dan sistem data IT dengan membangun data DAMAI melalui pelatihan serta membantu membuat peraturan Gubernur terkait dengan program GOSORA di tahun 2020 kemarin, dan bahkan kerja-kerja mereka sudah banyak dan itu sumber anggaran dari mereka sendiri.

“Insyaallah tahun ini kita kembali melanjutkan kerja sama ini dengan sumber dana APBD Malut dan ini akan segera dilaksanakan setelah DPA APBD tahun 2021 ditetapkan. Program GOSORA ini menggunakan integritas program yang menggunakan anggaran APBD sebesar Rp2 miliar dan APBN kurang lebih Rp15 miliar. Selain program GOSORA, tahun ini kita juga akan segera membentuk UPTD Pengolahan Pemasaran dan Hasil Pertanian. Untuk anggarannya dasarnya menggunakan dana dari Badan Layanan Umum (BLU) yang ada di kementeriannya,” katanya.

Pihaknya berharap, dengan adanya kerja sama ini, kelembagaan petani bisa kuat dan mengalami peningkatan serta kelembagaannya bisa eksis. Selain bisa beraktivitas, itu juga bisa menjadi lembaga bisnis di desa masing masing. “Hal ini karena masih banyak produk kita tidak terkelola dengan baik. Di mana, yang tadinya kelapa hanya bisa jadi kelapa kopra, maka dengan adanya lembaga ini dapat mengelolanya menjadi kelapa putih, sabutnya diolah dan arangnya juga dapat diolah dan itu bisa mendapatkan nilai tambah,” ucapnya.

Karena program GOSORA ini orientasinya ekspor ke luar negeri, tambahnya untuk itu perlunya sertifikasi produk untuk pertanian terutama pala, cengkeh dan kelapa. “Program tersebut merupakan wujud dari visi Gubernur KH Abdul Gani Kasuba dan Wagub M Al Yasin Ali, ‘Maluku Utara Sejahtera 2024’, “ tutupnya. (MC Tidore)

Sumber: http://infopublik.id/kategori/nusantara/502576/dinas-pertanian-provinsi-maluku-utara-kerja-sama-dengan-yayasan-penabulu-foundation-teken-mou#

Pemprov Malut MoU Dengan Penabulu Foundation

Foto bersama usai penandatangan MoU antara Pemprov Malut dengan pihak Penabulu Foundation

PENA – Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba, melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Yayasan Penabulu Foundation terkait pelaksanaan kegiatan pendukung implementasi program GOSORA di Malut. Kegiatan MoU itu dilaksanakan pada Selasa (12/1).

Pada kesempatan tersebut, Gubernur AGK menyampaikan terima kasih kepada tim Yayasan Penabulu yang telah hadir dalam kegiatan MoU dengan Pemprov Malut di Sofifi. “Saya berikan apresiasi yang tinggi kepada tim Yayasan Penabulu atas dilakukannya kerja sama ini. Dengan harapan kerja sama ini, akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan petani di Malut,” harapnya.

Penandatangan MoU yang berlangsung di ruang kerja Gubernur ini sebagai pedoman bagi para pihak dalam melakukan monitoring dan evaluasi atas upaya optimalisasi pelaksanaan ekspor komoditi perkebunan di Malut. “MoU ini bertujuan melakukan monitoring, evaluasi, serta meningkatkan transparansi, akuntabilitas pelaksanaan ekspor komoditi perkebunan dan optimalisasi penerimaan pajak daerah di Malut,” ujar Kepala Dinas Pertanian Malut, M. Rizal Ismail.

Hadir dalam kegiatan penandatangan MoU itu selain Gubernur dan Kadis Pertanian Malut, juga Karo Humas Rahwan K. Suamba, perwakilan Yayasan Penabulu Program Direktor, Nurul Purnamasari. (ask)

Sumber: https://penamalut.com/2021/01/12/pemprov-malut-mou-dengan-penabulu-foudation/

 

Kajian Demografi dan Rantai Nilai Komoditas – SBD